By: Iffah Diharja
Hari ini, kau memang disana.
Hari ini, kau memang disana.
Di sudut ruangan tempat ku berada.
Rasa hati memang ingin di dekatmu.
Merasakan kembali gurauan kita dulu.
Bahkan aku ingin membuatmu tersenyum.
Bisa saja kali itu aku memandangimu seharian.
Membuatmu tahu perasaan itu masih ada.
Namun egoku lebih dominan.
Karena kau lebih sering membuatku terbakar,
Dari pada membuatku tersanjung.
Dan,
Kau semakin tak dapat terpisahkan dari Dia.
Setiap ku melihatmu, saat itu pula aku melihatnya.
Kau tak tahu bagaimana perasaanku kala itu.
By: Iffah Diharja
Mungkin kau tak sadar, sedang mempermainkan hati orang.
Ketika aku begitu menginginkanmu,
Kau terlalu mahal untukku.
Namun ketika aku menjauh dan mencoba mengacuhkanmu.
Seakan kau berusaha membuatku kembali terpikat.
Dan begitu seterusnya.
Seakan aku tak ada harganya di matamu.
Tak ingin, hanya karena perasaan ini,
Aku kau pandang begitu rendah,
Itulah aku.
Tetapi,
Untuk kesekian kalinya,
Aku memang terpikat.
Betapa bodohnya aku.
Jatuh dalam lubang yang sama, berkali-kali.
Namun kali ini,
Aku tak ingin kau menganggapku mudah saja kau buat terpikat.
Meski itu kenyataannya.
Maka, aku tetap mengacuhkanmu hari ini,
Aku hanya ingin kau menghargaiku.
Menghargai perasaanku.
Serta membalas rasa ini.