By : Iffah Diharja
By: Iffah Diharja
Saat detik berganti detik,
By: Iffah Diharja
Saat detik berganti detik,
Saat itu pula aku merindukanmu,
Semakin ku merindukanmu,
Semakin tinggi khayalku tentangmu,
Dan aku sadar, semakin aku mengkhayalkanmu,
Akan semakin tinggi rasa kecewaku kelak.
Ketika malam tiba,
Ketika sang bintang telah hadir,
Ketika sang Rembulan tersenyum,
Ketika itu pula bayangmu semakin melekat,
Malam ini,
Aku terlalu merindukanmu,
Semakin larut, semakin tinggi perasaan itu,
Mungkinkah kau??
Malam ini, aku menunggu hadirnya mentari.
Pagi yang cerah, pembawa semangat.
Karena esok, aku akan bisa melihatmu lagi.
Meski dari jauh.
Aku ingin menjumpaimu dengan senyum semangat.
Aku ingin kau menyambutku,
Meski hanya dengan isyarat.
Itu akan sangat berarti.
Untuk menambah rasa semangatku.
Taukah kau,
Kalau saja saat ini kau meminta ruang hatiku hanya untukmu,
Maka akan ku berikan. Bahkan ketika kau minta.
Namun jika aku yang meminta sedikit ruang di hatimu,
Akankah kau berikan?
Terkadang aku ingin mengungkapkan rasaku ini,
Tapi tak mungkin.
Aku tak punya cukup nyali untuk melakukannya.
Kalau saja kau menanyakannya,
Maka tentu aku akan menjawabnya.
Namun kenyataannya, kau tak pernah bertanya padaku,
Justru kini kau semakin jauh,
Semakin jauh pula harapanku,
Ingin aku bertanya,
“Adakah aku dihatimu?”
Atau paling tidak,
“Pernahkah aku di hatimu?”
“pernahkan aku membersit dalam pikiranmu?”
Dan ingin ku teriakkan
“Boy,,, I just want you...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar