By : Iffah Diharja
Setelah beberapa hari aku tak melihatmu,
Setelah beberapa hari aku tak melihatmu,
Rasanya rindu juga.
Dan hari ini, aku kembali melihatmu disana.
Cukup mengobati rasa rinduku.
Namun sangat singkat.
Aku tak mau terlalu lama memandangimu.
Karna telah ada Dia di dekatmu.
Tak mau terlalu kecewa.
Karena sepertinya memang bukan aku yang ada di hatimu.
Sepertinya Dialah yang kau inginkan.
Namun mengapa kau juga memberiku sepercik harapan?
Apa karna kau benci padaku?
Sehingga kau selalu ingin membuatku kecewa.
Setelah kau berikan harapanmu padaku, lalu kau serahkan ragamu untuknya.
Aku tak tahu, apakah aku pernah ada di hatimu.
Jujur ku katakan, memang itulah yang ku inginkan.
Namun sepertinya hal itu terlalu mustahil untuk terjadi.
Terlalu sulit untuk diterima akal sehat.
Dan terlalu berani untuk aku mengaatakannya.
Kalaupun itu terjadi,
Kalaupun aku pernah ada dihatimu,
Kini kau telah mengusirku dari ruang hatimu.
Kini kau tak akan pernah lagi di dekatku.
Seperti dulu. Yang membuatku merasa bahagia.
Kini telah ada dia, yang tentu kau inginkan.
Kini telah ada dia, yang sepertinya juga menginginkanmu.
Kini kau jauh dariku.
Aku melihatmu begitu dekat dengannya,
Aku melihatmu, yang begitu senang dengannya.
Hingga aku mulai berfikir, memang aku tak pernah ada di hatimu.
Dan mungkin itulah kenyataannya.
Maaf, aku pernah mengharapkanmu.
Maaf, aku masih juga mengharapkanmu.
Maaf, jika memang aku mengganggu ketenanganmu.
Maaf, jika aku benci melihatmu dengannya.
Dan kini aku sadar, bahagia karnamu adalah kekecewaan yang tertunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar